Di kolong jembatan ku menghabiskan malamku
Karena aku adalah anak jalanan
Yang mencoba hidup dari kerasnya kehidupan
Compang camping bajuku tak sepadan dengan baju mereka
Kerasnya kehidupanku tak sekeras kehidupan mereka
Bagiku pecahan uang ratusan begitu berharga bagiku
Tidak seperti mereka yang selalu menghamburkan uang untuk kesenangan
Jika diibaratkan ku hanya sebagai ilalang liar
Yang berteman dengan serangga-serangga lapar
Beda dengan mereka yang begitu berkecukupan
Berteman dengan kemewahan dan kesenangan
Hidup dijalan bukanlah pilihanku
Namun ini tetap harus ku jalani demi untuk perut yang sejengkal
Beda dengan mereka
Yang hidup digedung yang mewah dan hampir tak mengerti bagaimana sinar mentari dan air hujan
Hidup tak pernah ku sesali, karena ku tahu suratan takdir yang berkata
Namun ku tak pernah berputus asa
Karena dalam hatiku berkeyakinan
Sianak jalanan yang saat ini berteman dengan debu jalanan
Terbakar sinar mentari dan terguyur hujan
Suatu saat nanti kan merasakan indahnya hidup seperti mereka
Biarlah mereka mengatakan ku seorang pemimpi yang muluk
Biarlah mereka mengatakan ku harus bercermin
Dan biarlah mereka mengatakan ku seorang pengembara mimpi dan Petualang hayal
Sebab ku selalu berkeyakinan roda selalu berputar
Meskipun saat ini ku hanya seorang anak jalanan yang terhina
Dan kelak ku dapat meraih mimpi-mimpiku
Kisaran - Asahan - Sumatera Utara
Jumat, 25022011, pukul 16.35 Wib
oleh Ilham Pujangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar