Ada bara pada cinta yang gemuruh di jantungku.
Sebongkah niat, segunung hasrat.
Bibirku merangkum sejuta getaran dalam satu isyarat, ciuman dahsyat.
Lihalah pendar-pendar api di mataku—
Setiap rayu adalah aksara yang terbakar.
Larva cinta meleleh dari mataku menuruni jurang yang membelah dadamu.
Denyut nadi tak meredakan gejolak jantungku.
Magma tak habis-habisnya bergolak.
Memuntahkan vulkanik rindu ke langit semesta.
Bila debu rinduku menghalangi pandangmu,
Semata-mata aku ingin memenuhi matamu dengan kata cinta.
Aku tak bisa berhenti menyemburkan cinta di tubuhmu,
Sejuta cium dan peluk, memenuhi lembah-lembahmu, sungai-sungai hatimu.
Tak bisa berhenti hanyut, dalam denyut di nadimu.
Aku meleleh dalam hidupmu.
Menciptakan kawahkawah rindu yang baru.
Oleh : Rizky Sselalu Ssetia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar